Thursday 2 February 2012

Mutiara Hati (X)


UJIAN ‘CINTA’ TERHADAP KITA



Firman ALLAH SWT bermaksud : “ sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada ALLAH” .
( Surah Al Baqarah : 165 )

ULASAN AYAT:

1) Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, keruh menjadi jernih, sakit menjadi sembuh, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. 

2) Namun hati-hati juga dengan cinta, kerana cinta juga dapat membuat orang yang sihat menjadi sakit, orang yang gemuk menjadi kurus, orang yang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada ALLAH. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta ALLAH, cinta yang begitu agung lagi murni.
 
3) Cinta ALLAH cinta yang tidak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cintaNYA, dan manisnya bercinta dengan ALLAH, tidak ada lagi keluhan, tidak ada lagi tubuh lesu, tidak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cubaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalanNYA jua.
 
4) Tidak jarang orang mengaku mencintai ALLAH, dan sering orang mengatakan mencintai Rasulullah SAW, tetapi bagaimana mungkin semua itu diterima ALLAH tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang lelaki yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta ALLAH, tetapi dalam fikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita atau lelaki yang dicintai. Tidak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta padaNYA. Umpama cinta anak pada ibu bapanya, suami pada isterinya dan sebaliknya.
 
5) Di saat ALLAH menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingati ALLAH, orang sering tidak mampu menerimanya. Di saat ALLAH memisahkan seorang isteri dari suaminya, maka isteri atau suami itu akan lemah. Di saat seorang suami yang isterinya dipanggil menghadap Ilahi, suami hilang ghairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, ramai orang yang hijrah ke rumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari ALLAH, kerana ALLAH ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-hambaNYA kepada DIA penakluk jiwa, ALLAHU RABBI. ALLAH menginginkan bukti, namun hamba tidak berdaya membuktikannya, justeru sering berguguran cintanya kepada ALLAH, disaat ALLAH menarik sedikit nikmat yang dicurahkanNYA.
 
6) Itu semua adalah bentuk cinta palsu. Semuanya sudah diatur oleh ALLAH, rezeki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya suratan dari ALLAH, yang perlu kita sedari. Amat rugi manusia yang hanya dipenatkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang susah dan sebagainya. Bersungguh-sungguhlah mencintai ALLAH. Jika cinta kepada selain ALLAH, melebihi cinta pada ALLAH, merupakan salah satu penyebab doa kita tidak dimakbulkan.
 
7) Bagaimana mungkin ALLAH mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menadah tangan kepada ALLAH di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat, dengan terlupa kepada DIA yang sepatutnya diutamakan dari segalanya. Bagaimana mungkin doa seorang hamba yang ingin mendapatkan rezeki yang halal dan melimpah boleh termakbul, sedang dirinya sendiri belum berhenti daripada berbuat maksiat. Bagaimana mungkin doa seorang hamba yang mendambakan rumah tangga bahagia, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoan atau diam sebagai pemimpin rumah tangga. Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang soleh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tidak dicurahkan. Bagaimana mungkin keinginan akan berjayanya dia dalam pekerjaan dapat terwujud, sedangkan pekerjaan yang dilaksanakan tidak benar-benar baik dan ikhlas. 

8) Banyak orang mengaku cinta kepada ALLAH dan ALLAH hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada KHALIQ, kerana disebabkan sedikit musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah bahawa kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta ALLAH kepada hambanya yang beriman.
 
9) Dengan kesusahan, ALLAH hendak memberikan didikan terhadap ruh kita, agar kita sedar bahawa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak mampu berbuat apa-apa kecuali atas izin-NYA. Saat ini kita buktikan, dan berjuang untuk memperlihatkan cinta kita kepada ALLAH, agar kita terhindar dari cinta palsu.
 
10) Dan ALLAH tidak akan mensia-siakan hamba-hambaNYA yang betul-betul berkorban demi ALLAH  semata.
 
WALLAHU’ALAM

No comments:

Post a Comment